Rabu, 16 Januari 2013

Merindukan Rindu

Aku merindukan rindu. Rindu senyumnya, rindu tawanya, rindu airmatanya.

Rindu memang tak nyata, tapi dia ada. seperti angin rindu menghilang, menguap bersama embun.
aku rindu mengeja namanya. RINDU. merindukan debaran-debaran saat bersamanya. RINDU aku rindu merindukan..


seperti cinta banyak yang berusaha menfsirkan artinya, tapi rindu tetaplah rindu. tak berarti. hanya sebuah kata, hanya ungkapan rasa..
AKU MERINDUKAN RINDU.  walau rindu menyisakan pahit, walau rindu meninggalkan sakit, tapi aku merindukannya.

aku rindu merindu, merindukan dia yang ada disana. dia yang ada diujung senja, dia yang berjanji akan tiba bila senja telah menyapa.

Duhai sang pemilik rindu, bilakah belum kau izinkan aku mencintainya..
ijinkanlah aku merindunya, merindukan pria sholeh diujung sana..
yang sedang dalam perjalanan menemukan tulang rusuknya..
yang masih dalam pencariannya menemukan bidadari surganya..

ijinkan aku merindukannya..
merindukan debaran - debaran saat menantinya diujung senja..
merindukan kehadirannya..

duhai sang pemilik rindu...
aku memang takut jatuh cinta, aku takut bila aku jatuh cinta aku akan melupakanMu..
aku takut bila aku jatuh cinta, maka berkuranglah rasa cintaku padaMu..
tapi sungguh aku sedang ingin merindu..
maka ijinkanlah aku merindukan dia yang telah Kau gariskan untuk kelak bersamaku..
merindukan dia yang kelak akan menghabiskan masa hidupnya untuk menemaniku..
merindukan dia yang kelak akan beusaha menjagaku..

Duhai sang pemilik rindu..
ijinkanlah aku merindu..

Surabaya, 16 Januari 2013
12.28
Nur Aulia Risqi

Tidak ada komentar: