Kamis, 20 Februari 2014

Sakit ???

aku bukan sedang ingin mengeluh, entahlah mungkin Allah sedang sayang padaku. masih ditengah rutinitas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan, Dia mengingatkanku untuk istirahat.

beruntung akhir-akhir ini semakin sadar diri, manusia punya titik lelah. dan bila sampai sana harus berhenti. bukan.. bukan berhenti berkarya begitu saja. berhenti, berhenti untuk menata kembali semua niat, berhenti untuk mengumpulkan serpihan semangat yang sempat tercecer, berhenti untuk memulai kembai sebuah perjuangan.

aku semakin merasakan kasihNya begitu nyata. matahari, udara, bulan, bintang, angin, ... dan senja. INDAH. dan aku menikmati semuanya. gratis. tidak dipungut biaya. kurang baik apa sih Allah ?

Allah selalu memberi yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. yaa benar begitu. aku percaya itu.

saat sedikit demam, pilek dan pusing begini masih bisa menikmati secangkir teh hangat. oohh, maka nikmat Allah yang mana lagi yang mau aku dustakan?


Nur Aulia Risqi
pasti pada mikir, ini tulisan apa sih? aku juga.
semacam curhatan, atau entahlah apa namanya.
aku hanya sedang ini menulis. hanya itu. tidak masalah kan?
ini blogku, kutulis yang mau kutulis. bukan apa yang ingin orang baca.  :)

Rabu, 19 Februari 2014

Aku dan semangatku..

Aku dan semangatku..
Dua kutub berbeda yang disatukan karena cinta. yaa cinta..
cinta yang mungkin hanya sepihak, karena hanya aku yang mencintai. tapi sungguh aku tidak peduli.

aku dan semangatku..
saling mengenal justru karena kami berasal dari tempat yang jauh keberadaannya. aku disisi selatan dan mereka dipusat kota.
yaa pusat kota. jangan kau bayangkan mereka bermegah-megah ditempat yang orang bilang pusat kota. mereka tidak bermegah-megah, bahkan tak ikut menikmati megahnya Kota Surabaya. Kota yang kata orang terbesar kedua di Negeri yang masih dinamai Indonesia ini.

Senin, 17 Februari 2014

Aku hanya ingin berhenti..

Aku hanya ingin berhenti..
berhenti merajut senja bersama temaram cahaya kesorean itu.
aku hanya ingin mencoba berhenti. berhenti merangkai angan.

ini tentang sebuah sudut yang luput dia lihat. sebuah sudut yang aku merasa leluasa berada disana. sebuah sudut yang banyak orang pertanyakan kenapa aku memilih berdiam disana.

mereka bilang, aku terus tenggelam dalam kata yang tak hanya ambigu. penuh ketidak jelasan. 

katakan ini tolol atau bodoh. dan aku akan tersenyum menerimanya.

disini. dihati ini. aku terus mencoba meyakini suatu hal. suatu hal yang logikaku tetap tak mampu menjangkaunya. 

aku bodoh memang bila memilih bertahan ditengah teriakan banyak orang yang menyuruhku berhenti. berhenti pada sebuah titik. ikhlas.

aku merencanakan. meng-angan-kan lebih tepatnya. dengan ini. dengan hati. tanpa logika.

pertanyaan pertanyaan ini. klasik. lagu lama yang terus saja mengganggu tidur malamku yang tak pernah lelap.

ahh. bukankah ini semua hanya guyonan. bukankah ini lelucon.
menyerahlah. lalu berdamailah dengan hati. buang semua. impian itu. angan itu. 

songsong matahari yang menghilangkan jejak embun.

Senin, 10 Februari 2014

Jangan lari sayang..

Tetaplah disini sayang, tetaplah disini. Mari merangkai terang bersamaku. 
Jangan lari sayang, jangan pergi..
Biarkan kusentuh kau dengan tangan lembutku. Biarkan kurengkuh engkau dalam pelukku..

Kemarilah sayang..
Izinkan aku menyentuh hatimu, izinkan aku membantumu mengeja kata itu..

Jangan takut sayang, jangan pergi..
aku hanya ingin menjagamu. hanya ingin membagi tawa bersamamu..
izinkan aku disini sayang, izinkan aku memandangmu dari balik tembok itu..

izinkan aku masuk keduniamu sayang..
izinkan aku menjamah hatimu..


teruntuk seorang gadis kecil yang aku ingin menjamah hatinya,
untuk dia yang sedang coba kusapa saat senja menjelma,
untuk dia yang aku sedang berusaha mendekatinya,
merengkuhnya dalam cinta :)

Rabu, 05 Februari 2014

- - -

Aku hanya tak habis pikir pada orang-orang berseragam itu.
apa salahnya? mereka tidak mencuri, tidak juga menjual diri, mereka tidak meminta-minta, apalagi mengambil yg bukan miliknya..

mereka hanya bocah-bocah kecil penjaja koran, mereka hanya sedang berkawan dengan jalanan..
aku hanya tak mampu membayangkan, melihat mereka dibalik jeruji. bersama ratusan orang lainnya yang entah karena apa juga berada disana.

Ada yang nyilu disini. HATI. aku hanya mampu diam, tak mampu berbuat, tak mampu memberontak.
Ada do'a disudut bibir yang terucap.

"Tuhan, aku tahu Engkau Maha Adil. mungkin begini caramu mendidik mereka menjadi tangguh. Tuhan sedikit do'a yang ingin kuucap. kelak jadikan mereka pemimpin. Pemimpin dari orang-orang berseragam itu, agar mereka sang penguasa tahu, tak selamanya jalanan itu hina. jalanan adalah tempat belajar. tempat ditempanya mental. tempat cinta-cinta tak tampak hadir"

nduk maaf mbak bukan tak ingin melihatmu, mbak hanya takut menangis didepanmu. Ahh aku benci menjadi cengeng, aku benci ketika air mata ini luruh disaat seharusnya menguatkan.