Senin, 24 Oktober 2016
Ketika harus memilih
Pak, maafkan aku.
Di setiap tawaran yang datang, disetiap ada yang meminta, aku masih belum bisa menjawab.
Di setiap tawaran yang datang, disetiap ada yang meminta, aku masih belum bisa menjawab.
Sabtu, 22 Oktober 2016
Menunggu
Aku sedang berusaha sekuat tenaga untuk menuggu belahan jiwa yang disiapkan Allah dalam ketaatan.
Aku sedang melatih kemampuan agar kelak mampu mengobati lukamu.
Belajar memasak, agar bisa memberikan hidangan nikmat untuk mengisi perutmu.
Berlatih berbicara positif agar kata-kata yang keluar dari mulutku bisa menjadi penyemangatmu.
Menambah wawasan, agar mampu menjadi teman diskusi yang menyenangkan bagimu.
Banyak membaca agar mampu mendidik anakmu.
Meluaskan pemahaman agar kelak mampu menjadi partner dakwahmu.
Selasa, 29 Maret 2016
Demi Dia
Diantara sunyi,
Kubisikkan rindu yang semakin sakit,
Yang tak pernah kucoba mengungkit,
Dan tak pernah kujawab walau sebait,
Kubisikkan rindu yang semakin sakit,
Yang tak pernah kucoba mengungkit,
Dan tak pernah kujawab walau sebait,
Dalam diam, aku kedinginan.
Berdiri diatas istana yang retak.
Berdiri diatas istana yang retak.
Berjuta penyair dunia ingin kuhampiri, bertanya makna cinta sejati.
Aku alpha lagi, lupa dimana letak kesejatian cinta. Dan siapa pemilik cinta sejati.
Aku alpha lagi, lupa dimana letak kesejatian cinta. Dan siapa pemilik cinta sejati.
Namun demi engkau, demi cinta, demi janji Sang Maha Pemberi Cinta. Kubangun tegarku, kusuguhkan senyum sendu.
Sayang, biar cukup Dia yang tahu.
Dimana pantasnya kuletakkan hatiku, pada siapa kutitipkan rinduku.
Dimana pantasnya kuletakkan hatiku, pada siapa kutitipkan rinduku.
Pada bait doa malamku, bahkan tak berani kusebut namamu.
Takut, kau hanya embun. Sedang Dia siapkan matahari.
Takut, kau hanya embun. Sedang Dia siapkan matahari.
Rabu, 23 Maret 2016
Nur Aulia Risqi
Nur Aulia Risqi | 21 tahun |
Bergolongan darah B
Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Urip Sumoharjo
Akademis | Aktivis | Organisatoris |
Pengajar
Kunjungi situs web aulia :
www.goresan-aulia.blogspot.com
Dara
yang bercita-cita menjadi seorang Guru dan Psikolog ini merupakan dara
kelahiran Sukoharjo pada 30 Mei 1993. Pecinta Novel terutama karya Andrea Hirata
dan Tere Liye ini memiliki prinsip bahwa
“Hidup
adalah untuk berhasil, bila kamu gagal maka itu bukan akhir. Itu adalah proses menuju
keberhasilan”
Sosoknya rutin terlihat di wilayah pembelajaran Stopan Ambengan. Di
tengah kesibukannya sebagai mahasiswi STIE Urip Sumoharjo dan Staff TU SMP
Muhammadiyah 6 Surabaya, sudah sejak September 2013 lalu ia luangkan waktunya
seminggu dua kali untuk anak-anak di sana. Selain di Stopan Ambengan, Nur Aulia
Risqi atau biasa dipanggil Aulia ini juga rutin tiap selasa mengajar anak-anak
di Delta Plaza Surabaya.
Selasa, 09 Februari 2016
Haru biru 2015 ❤
Berganti waktu, begitu saja berlalu. Meninggalkan
kenangan-kenangan syahdu.
Ini kisahku, sebuah asa, haru biru sampai kisah
kelabu. Satu tahun berlalu, dua belas bulan, tiga ratus enam puluh lima hari.
Setiap kisah yang terlalui itu, menyisakan senyum manis,
tawa renyah, hingga tangis haru. Banyak kisah saya berakhir disana,
Januari : Masih aku terbuai dalam tawa, membiarkan diriku jatuh dalam asa.
Dibersamai membuatku lupa makna sendiri. Membuatku melupakan mereka yang
peduli.
Februari : aku mengikrarkan diri bahagia, tapi kehendakNya lah yang berkuasa. Aku
tak pernah memiliki, pun tak pernah termiliki. Kita ini apa? Kita ini siapa?
Kita hanya hamba. skrenarioNya yang berkuasa atas diri kita.
Maret : dan yang harus terjadi, terjadilah. Aku bisa apa sebagai hamba? Dia
yang dipinjamkan telah diambil sang empunya. Aku hanya diam mengikhlaskan,
senyum sendu yang kusuguhkan mengiringi langkahnya kembali pada pemiliknya.
Menyerahkan hatinya untuk sekedar singgah pada pantai lain. Diaku Maha
Sempurna, dan kupercaya KuasaNya.
Kamis, 21 Januari 2016
PENCETAK GENERASI CERIA
SMP MUHAMMADIYAH 6 SURABAYA
PENCETAK
GENERASI C E R I A
Cerdas |
Empati | Ramah | Inovatif | Akhlak Mulia
Ditengah carut-marut
zaman seperti sekarang ini merupakan tantangan berat bagi para orangtua untuk
mendidik putra putrinya menjadi generasi terbaik bangsa. Hedonisme dan
Moderinisasi tentu menjadi momok tersendiri bagi orangtua dan para pendidik
dalam hal ini sekolah untuk menyiapkan putra-putrinya terjun ke tengah masyarakat. Penerapan Pola
pendidikan karakter diharapkan mampu mengembangkan kebiasaan dan perilaku
peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai—nilai universal dan tradisi
budaya bangsa yang religius; mengembangkan pola pemikiran peserta didik menjadi
generasi yang cerdas, memiliki sikap empati, Ramah terhadap lingkungan, serta
memiliki pemikiran yang kreatif dan inovatif.
Akan tetapi mengingat
luasnya pergaulan serta degradasi moral yang banyak dialami para remaja
khususnya pelajar yang sudah banyak mengalami pergeseran nilai baik nilai moral
dan asusila tentu banyak pihak yang beranggapan akan sangat sulit menerapkan
pola pendidikan berkarakter tersebut pada sebuah satuan pendidikan. Akan tetapi
Sekolah Menengah Pertama yang beralamat di Jl. Kemlaten Baru No. 43 Surabaya ini membantahnya. SMP Muhammadiyah 6
Surabaya.
Langganan:
Postingan (Atom)