Rabu, 30 Oktober 2013

Mark-up Kebaikan (re-Post)

Kata mark-up biasanya dipakai dalam dunia bisnis yang berarti menaikan harga dari harga sesungguhnya. Misalnya, proyek yang bernilai Rp 10 milyar dijadikan Rp 13 milyar.

Ternyata dalam kehidupan sehari-hari banyak juga yang melakukan mark-up kebaikan. Berbuatnya 3 tetapi ngakunya 9. Ironisnya, si pelaku merasa hebat bukannya merasa bersalah. Ada juga yang bisnisnya beromzet ratusan juta mengaku milyaran rupiah. Tujuannya agar orang mengira dirinya hebat padahal boleh jadi bisnisnya sekarat.

Dalam dunia training, ada juga trainer yang meminta temannya memberikan testimoni luar biasa tentang pelaksanaan trainingnya. Faktanya, trainingnya biasa-biasa saja. Ini semuanya adalah contoh mark-up kebaikan.

Saran saya, jauhilah mark-up kebaikan. Sebab, dalam jangka panjang itu sangat merugikan Anda. Orang-orang yang baik akan menjauh dari Anda. Integritas Andapun tercoreng di kalangan sahabat baik Anda. Andapun akan dikenal tukang bual atau kelompok NATO (Not Action Talk Only).

Mark-up kebaikan itu sangat tak baik dalam hidup kita. Para pelakunya akan lebih mengedepankan pencitraan daripada karya nyata. Ia akan merasa hebat padahal boleh jadi menjadi bahan ledekan dan cemoohan oleh orang banyak.

Mark-up kebaikan itu seperti politisi yang tak pernah “blusukan” tiba-tiba membuat iklan dengan foto memeluk rakyat jelata, menggendong bayi, duduk bersama orang miskin, tersenyum dan membaur dengan rakyat dan sejenisnya. Saya yakin, orang-orang yang terdidik muak melihat tayangan iklan pencitraan seperti ini.

Agar kebiasaan melakukan mark-up kebaikan tidak terjadi kepada kita, maka jauhilah kebiasaan pamer, mengharap banyak pujian dan mengejar popularitas semu. Luruskan niat bahwa apa yang kita lakukan adalah dalam rangka mengumpulkan bekal untuk pulang ke kampung akhirat.

Biarkan orang tahunya kita berbuat 3 padahal faktanya kita berbuat 9. Menurut saya, itu jauh lebih menentramkan hati dan menyelamatkan di kehidupan nanti. Tak perlu kita melakukan mark-up kebaikan karena berharap puja puji sebab itu justeru mengundang banyak penyakit hati. Mengerti?

Salam SuksesMulia!
-----------------------------------------------------------------------
Dari http://jamilazzaini.com/mark-up-kebaikan/ 

Selasa, 29 Oktober 2013

kisah tentang 'Sang Pengusik Hati' ♥ (part 2)


Lagi-lagi aku menyapa lewat goresan ini,
Aku akan bercerita tentang seseorang pada kalian.
Sebelumnya mohon maaf bila ada yang tdak berkenan dengan tulisan ini.

Bismillahirrahmanirrahim,
Sebut saja dia “sang pengusik hati”
Yahhh mungkin sebagian dari kalian tahu tentang dia karena pernah membaca tentangnya.

Dia seseorang yang baik, ramah, sholeh..
Itulah kesan pertama melihatnya,
Kesan pertama yang akhirnya melahirkan kekaguman..

Jumat, 25 Oktober 2013

Sebuah Kisah tentang Hati

Pernah kuterdiam merenung,
menelisik, mencoba bertanya pada hati..

Duhai hati bagaimana kabarmu hari ini?
apa yang sedang kau rasakan kini?

Banyak rasa yang mulai menyusup, naik, perlahan menguasai hati ini..
Sungguh terkadang aku lalai menerjemahkan isyarat yang hati beri..
kadang juga aku tak mengerti, apa maksud hati ini..

Rindu.. Rindu..
Hatiku diliputi rindu..

Marah.. Marah..
Terselip selaksa amarah..

Tapi entah, sungguh ilmu yang kupunya tak mampu menjabarkannya..

Allah..
Bantu aku menerjemahkan ini semua. Sungguh aku lelah..

Sepertinya memang butuh sedikit istirahat,
"mengistirahatkan hati" lebih tepatnya..
 AKU LELAH..

Tapi Kau pasti marah bila aku menyerah..
Peluk aku Ya Rabbi, Peluk aku..
biarkan aku menangis sejenak dipangkuanMu..
Aku takut Ya Habibi..
Peluk aku dalam kasihMu..

Senin, 21 Oktober 2013

Seutas harapan untuk sebuah bangsa..

Aku bisa saja bermimpi..
Ingin hidupku berguna untuk dunia, tapi mungkin aku tak mampu menggapainya..

Aku bisa saja bermimpi,
Negeri ini akan makmur sejahtera, tapi rasanya terlalu jauh untuk kesana..

Aku bisa saja bermimpi,
Hukum dinegeri ini bisa ditegakkan, tapi melihat realitasnya rasanya akan sulit mewujudkannya,

Aku bisa saja bermimpi..
Perekonomian negeri ini membaik, hutang negeri ini lunas. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa sekalipun aku menjadi calon Sarjana Ekonomi.

Pernah suatu ketika aku bermimpi, Menjadi Auditor Pemerintahan.
Agar bisa menegakkan kejujuran, agar bisa 'sedikit' membebaskan negeri ini dari koruptor,
Tapi itu hanya sebuah mimpi, yang entah kelak bagaimana jalannya..

Pernah aku berharap dapat sedikit memperbaiki negeri ini, tapi masihkah aku harus menunggu nanti atau kelak..

Lantas sebagai generasi muda bangsa, Apa yang bisa kulakukan?
Apa yang bisa kuperbuat?
Aku ingin berkontribusi lebih untuk Indonesia, ingin ikut berperan dalam memajukan bangsa,

Maka dengan sedikit ilmu yang aku miliki ini aku berusaha berperan. Aku akan Berjuang & terus berjuang, aku yakin aku BISA Tak perlu jadi guru, dosen, ato pengajar apapun untuk bisa berkontribusi pada pendidikan Indonesia.

Maka disinilah aku, bersama adik-adik kecil yang kurang beruntung ini..
disinilah aku, membagi kasih dalam sudut senja kota ini,
disamping trotoar ini, kubagi sedikit cerita untuk mereka..

berharap kelak, mereka menjadi penyelamat bangsa :)

Jumat, 18 Oktober 2013

Karena kau hanya 'Embun'

Sekali lagi kutegaskan aku baik-baik saja,
sekalipun ada segores luka yang hadir tapi aku baik-baik saja,

Luka sekecil itu tentu saja tak cukup membuatku menyerah pada hidup.
Aku pernah melalui yang lebih sulit dari ini, Jadi..
Aku baik-baik saja dan akan terus baik-baik saja.

"PILIHLAH ORANG YANG PEDULI PADAMU" (re-Post)

Pilihlah seseorang.....
Yang mampu merasakan kesedihanmu.
Yang mampu mengerti pikiranmu disaat engkau terdiam.
Yang mampu merasakan kasih sayangmu disaat kemarahanmu
Karena dialah yg akan bisa mengerti tentang dirimu.

Terkadang engkau harus berlari jauh.
Agar engkau tahu siapa yg akan datang kepadamu.

Terkadang engkau harus berbiacara pelan.
Agar engkau tahu siapa yg masih mau mendengarkanmu.

Terkadang engkau harus melibatkan diri dalam sebuah perbedaan.
Agar engkau tahu siapa yg masih akan membelamu.

Terkadang engkau harus mencoba mengambil keputusan yg kurang tepat.
Agar engkau tahu siapa yg akan menunjukanmu keputusan yg benar.

Terkadang engkau harus melepaskan orang yg sangat engkau cintai.
Agar engkau tahu apakah dia akan kembali setia disisimu.

Sesungguhnya.......

Ketika kita pergi bersembunyi hanyalah untuk ditemukan.
Ketika kita berjalan jauh hanyalah untuk melihat siapa yg masih setia mengikuti.
Ketika kita menangis,agar kita tahu siapa yg dengan ikhlas menghapus air mata kita.

Dan dialah sebenarnya yg masih mempedulikan kita.
Yang akan membuat hidupmu berbalut bahagia penuh senyuman.