Lagi-lagi aku menyapa lewat goresan ini,
Aku akan bercerita tentang seseorang pada kalian.
Sebelumnya mohon maaf bila ada yang tdak berkenan dengan tulisan ini.
Bismillahirrahmanirrahim,
Sebut saja dia “sang pengusik hati”
Yahhh mungkin sebagian dari kalian tahu tentang dia karena pernah
membaca tentangnya.
Dia seseorang yang baik, ramah, sholeh..
Itulah kesan pertama melihatnya,
Kesan pertama yang akhirnya melahirkan kekaguman..
Semakin mengenalnya, semakin tumbuh perasaan hangat dihati ini.
Kelembutannya, kecerdasannya, kedewasaannya,
Aku tahu ini kesalahan, hatiku terusik dan aku terlambat
mengantisipasinya.
Dia sosok pertama yang berhasil membuatku nyaman,
Berhasil membuatku bercerita banyak hal,
Dan aku semakin menyadari bahwa aku semakin terkagum akan
kehangatannya..
Kagum akan kedewasaan sikapnya, kebijaksanaannya, kesahajaannya,
kecerdasannya.
Kagum akan perlakuannya terhadap wanita, keshalihannya, kelembutannya,
Aku semakin terkagum hingga tanpa sadar kagum ini tumbuh jadi
kehangatan yang lain.
Beruntung Allah menegurku lewat sentilan kecil pada hatiku,
Manusia memang tak ada sempurna, begitupun dia..
Semakin dekat dengannya membuatku menyadari..
Dia tak sesempurna itu…
Dulu aku jatuh hati pada sikapnya yang kini telah jelas kulihat orang
seperti apakah dia,
Dia tetaplah sosok yang baik, terlalu baik bahkan hingga kebaikkannya
menghadirkan “rasa” pada setiap orang yang dekat dengannya..
Dulu aku suka pada keramahan dan perhatiannya,
Sekarangpun dia masih tetap ramah dan perhatian, hanya saja
perhatiannya tak seberharga emas permata. Perhatiannya murah dia umbar pada
setiap yang dekat dengannya..
Dulu aku terkagum pada sikapnya yang shalih.
Kini pun dia tetap shalih, hanya mungkin dia lupa memberi batas pada
‘yang boleh’ dan ‘yang tidak boleh’
Beruntung sungguh beruntung,
Allah menjagaku, menjaga hatiku untuk berhenti berangan tentangnya..
Lalu masih pantaskah aku terkagum padanya,
Malu jika harus kuakui aku sempat terjatuh karenanya,
Dulu aku jatuh hati pada kemuliaan akhlaknya,
Dan kini telah kusiapkan hatiku untuk melepas rasaku akannya,
Seiring dengan terlepasnya kemuliaan akhlaknya..
Allah aku takut padamu,
Jangan kau biarkah aku menzinai hatiku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar