bertabahlah.. Allah itu sentiasa di sisimu

Jangan Pernah Menyakiti Wanita

Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena dikecewakan oleh sikapnya, atau dilukai dengan perkataannya, bahkan ditinggalkan.

Ada sebuah renungan yang mungkin sangat berarti untuk dibagikan pada seluruh sahabat agar lebih menghormati dan menghargai wanita.

Dariku untuk Gaza..

Aku tak banyak tau tentang perang antara Hamas dan Israel..
Tapi sungguh hatiku terluka menyaksikan saudara-saudara muslimku dibombardir. Hatiku menjerit menyaksikan anak-anak tak berdosa itu hidup diantara desingan peluru, hidup dalam ketakutan yang mencekam.

Tersenyumlah Wahai Hati Yang Bersedih. !

SEKOLAH ITU TIDAK MUDAH

Sebuah video yang beberapa saat lalu aku lihat, tentang perjuangan anak-anak negeri yang ingin bersekolah..
miris rasanya, disaat banyak anak-anak yang menyia-nyiakan sekolah, justru anak-anak desa itu berjuang menuju sekolahnya..
menyeberangi sungai, bertaruh nyawa..

Pilih Pacaran atau…..Ta’aruf? (re-Post)

Sebuah karya yang tidak sengaja aku temukan, tapi menjadi renungan bagi aku.
dijaman yang sudah serba "free" seperti ini, susah rasanya menemukan generasi muda islam yang berprinsip memilih ta'aruf dr pada menikah..
katakan aku sok suci, tapi pemikiran ini menggelitik hati dan logikaku sebagai wanita..
bukan ingin menggurui, hanya mengajak belajar bersama. mana yang lebih baik..
Pilih Pacaran atau…..Ta’aruf?

HATI

Kutitipkan hatiku padaMu, Wahai Engkau Yang Maha Membolak Balikan Hati..
Sembuhkanlah lukaku. Peliharalah ketulusanku.
Ajari aku mencintai, mencintaiMu dengan segala keImanan dan keIslamanku..
Jagalah hatiku..

Angin..

Panggil aku angin. yang terus berhembus. ada tapi tak nampak, ada tapi tak dianggap.
sungguh aku ingin dirindukan, ingin dianggap ada, ingin dilihat dan ingin didengar.
kadang dengkiku muncul kala hujan menyapa. Hujan dirindukan.. hujan tampak.. dan gemericiknya didengar..
adilkah? aku merasa tertindas dalam ketidakadilan ini..

MAHASISIWA TIDAK BUTUH WAWASAN NUSANTARA

Statmen nyeleneh dari seorang peserta seminar “wawasan nusantara” ini menggelitik pemikiranku tentang suatu hal.

“Benarkah mahasiswa tidak butuh pengetahuan tentang wawasan nusantara dan system demokrasi?”