Kamis, 02 November 2017

Kids Jaman Now Vs Generasi Muda Islam

Oleh : Nur Aulia Risqi, S. E.

Remaja masa kini menorehkan tinta hitam yang menambah buram potret generasi muda, mereka tak hanya menjadi generasi pembebek dan pengekor tapi juga babak belur dihantam virus hedonis. Remaja yang sedianya menjadi harapan dan dambaan umat untuk menuju kebangkitan islam justru banyak disibukkan dengan pacaran, jelajah mall, clubbing, nongkrong, galau bahkan sibuk memenuhi ruangan konser bertemu dengan ahjusi dan oppa-oppa.

Kids Jaman Now
Baru-baru ini muncul istilah baru dalam kamus gaul masa kini, Kids Jaman Now. Kata-kata yang tentunya tidak sesuai dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia. Maksud kalimat tersebut ialah anak-anak zaman sekarang atau anak-anak masa kini. Sebenarnya bagaimana sih ciri-ciri kids jaman now menurut para netizen?

Senin, 30 Oktober 2017

Cukup dihadapan-Mu saja air mataku luruh jatuh,
Jangan dihadapan Manusia.

Cukup kepada-Mu saja bibirku lancar bercerita,
Jangan pada Manusia.

Cukup pada-Mu saja aku meminta dan berbagi duka.
Tak perlu pada Manusia.

"Sungguh tiada daya dan upaya, melainkan pada-Mu kulabuhkan pinta"

Minggu, 24 September 2017

Tentang sebuah pertemuan,

Kami yang berbeda, dipertemukan dalam suatu tempat istimewa.
Yang dulu tak kenal dan tak saling sapa justru kini menjadi teman menghabiskan duka,
teman bercerita dan berbagi rasa.

Yang dua tahun lalu masih saling bermusuhan, kini mereka bergandeng tangan.
Yang dulu dianggap arogan, kini menjadi teman berbagi harapan.

Kami datang dengan kisah masing-masing.
Ada yang berlari, ada yang berjalan mantap penuh visi,
ada yang sekedar gugur kewajiban, bahkan sekedar ikut-ikutan.
tapi sungguh tak pernah saling menyalahkan kehadiran.

Senin, 18 September 2017

Nostalgia.

Membuka kembali catatan-catatan lama,
melihat kembali gambar dan foto yang pernah ada.
memandang tawa dan senyum mereka.

Malam ini saya diingatkan lagi,

Betapa Allah berbaik hati, mempertemukan saya dengan orang-orang hebat ini.
Betapa tangan-Nya penuh kuasa menuntun hati kami.

Sabtu, 16 September 2017

Sebuah Nasehat

Untukmu yang merasa menjadi remahan rengginang yang tak layak disandingkan dengan nastar, jadikan ini motivasi untuk meng-upgrade diri. Berhijrah. Berbenah

Agar remahan rengginang itu nantinya berubah menjadi puyri salju yang layak disandingkan dengan nastar.

karena sejatinya jodoh itu cerminan diri,
yang baik akan disandingkan dengan yang baik.

kita tak pernah tahu kelak akan disandingkan dengan siapa dan dengan cara seperti apa.
tapi teruslah berproses menjadi baik,
karena sejatinya,  Dia kan kirimkan dia yang setulus hati mencintaimu karena-Nya

Nasihat ini terlebih saya tujukan sebagi pengingat diri, agar tak lelah meng-upgrade diri,
berproses menjadi baik.

karena dia yang tertulis untukku, takkan mungkin tak menujuku.




Obrolan berfaedah malam minggu lalu,

Rabu, 13 September 2017

Wanita Tangguh

Saya selalu takjub pada ibu-ibu (baik tua maupun muda) yang dengan semangat dakwahnya tak pernah lelah mengedukasi umat. Berangkat ke setiap acara dakwah dengan semangat, sembari menggandeng dan menggendong si kecil dalam payung taat.

Dirumah, mereka berbakti pada suaminya, menjadi ummu wa rabbatul bayt sekaligus madrasah al ula bagi anak-anaknya. Tak berhenti disana, mereka juga tak lelah menjadi pengemban dakwah, menggerakkan umat Muhammad SAW, membangun kesadaran untuk taat.

Selasa, 05 September 2017

Kami Pulang

Dan pada akhirnya kami pulang,
Kembali pada tempat ternyaman.

Rumah yang lama kami tinggalkan, kini tak lagi berisi senyuman.
ada warna kusam pada dindingnya.
Lantainya kotor berdebu, atapnya tak lagi kokoh.

Kami pulang,
memulangkan hati kami lebih tepatnya,

bagi saya, saya berhutang syukur pada mereka.
berhutang senyum.

Selasa, 22 Agustus 2017

Bukankah hatiku milikNya?
Maka ketika Dia berkehendak, seketika terbaliklah isinya.

Jalan yang kutempuh menujumu,
Doa yang kulantunkan tuk menjemputmu,
Ikhtiar yang kuperbanyak demimu,
Semogalah menjadi sesaji-Nya.

MembuatNya berbaik hati, mempercepat waktunya.
Hingga tanpa sadar, Dia dekap lembut dalam sujudku.
Sembari berucap...

"Hambaku, kinilah saat kalian bertemu.."

Senin, 31 Juli 2017

Teruslah..

"Teruslah melangkah hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Tetap Istiqomah di jalan dakwah ini. Umat menantimu.."
- Zulia Ilmawati-

Selasa, 30 Mei 2017

Jika diberi jatah sama dengan Rasulullah,
maka sisa 39 lagi.
Mungkin bisa kurang atau lebih.

Semoga sisanya tak terbuang sia-sia.
semoga sisanya mampu menghantarkan pada syurga.

Bertambah satu, berkurang satu.
semoga yang baik-baik didekatkan dan yang buruk dijauhkan.


Surabaya. 30 Mei 2017.
Aulia. 24 tahun