Oleh : Nur Aulia Risqi, S. E.
Remaja masa kini menorehkan tinta hitam yang menambah buram potret generasi muda, mereka tak hanya menjadi generasi pembebek dan pengekor tapi juga babak belur dihantam virus hedonis. Remaja yang sedianya menjadi harapan dan dambaan umat untuk menuju kebangkitan islam justru banyak disibukkan dengan pacaran, jelajah mall, clubbing, nongkrong, galau bahkan sibuk memenuhi ruangan konser bertemu dengan ahjusi dan oppa-oppa.
Kids Jaman Now
Baru-baru ini muncul istilah baru
dalam kamus gaul masa kini, Kids Jaman Now. Kata-kata yang tentunya tidak sesuai dengan kaidah penulisan bahasa
Indonesia. Maksud kalimat tersebut ialah anak-anak zaman sekarang atau
anak-anak masa kini. Sebenarnya bagaimana sih ciri-ciri kids jaman now
menurut para netizen?
Nah inilah beberapa ciri-ciri kids
jaman now :
- Suka nongkrong/ngumpul sampai lupa waktu. Hahahihi ngobrolin anak gaul masa kini
- Didepan ramah, dibelakang ghibah
- Bikin squad terus saling khianat satu sama lain
- Dikit-dikit snapgram, dikit-dikit boomerang. Hidup hampa kalau gapunya paketan dan nggak connect wifi. Curhatnya di 2nd account, ngestalk pakai fake account.
- Pamer foto lagi nangis diputusin pacar, pamer foto lagi dugem, malah-malah pamer foto lagi ciuman.
- Ikut challenge hits di social media. Mulai dari baby shark, turun naik, skip challenge sampai Mouthguard Challenge
- Suka foto makanan dan selfie setiap mau makan. Padahal mah entah sudah berdoa apa belum
- Selalu nge-bantah diomelin orangtua, giliran diomelin pacar nurutnya nggak ketulungan
- Somepeople menyebutnya generasi micin
Nah sobat muda sudah mengalami gejala-gejala diatas kah?
Kalau iya kuy buruan istigfar. Astagfirullahaladzim…
Generasi Muda Islam
Nah sekarang mari melihat kembali catatan-catatan
sejarah, dimana Islam selalu mampu melahirkan generasi-generasi hebat dambaan
umat, yang walau diusia belia telah mampu menoreh tinta emas dalam sejarah,
mengharumkan nama Islam dan membuat Islam memenangkan peradaban. Merekalah yang
dengan ribuan pemuda lainnya
memperjuangkan dan mendakwahkan Islam dengan dorongan iman, menghabiskan
waktunya siang dan malam untuk kepentingan islam hingga kini kita tetap mampu
mereguk manisnya iman.
Mari tengok kembali kisah Usamah bin
Zaid yang diangkat oleh Rasulullah menjadi komandan pasukan kaum muslimin dalam
penaklukan Syam padahal baru berusia 18 tahun. Atau kisah Imam Syafi’i yang
telah hafal Al-Qur’an diusia 9 tahun serta Ibnu Sina yang telah hafal Al-Quran
diusia 5 tahun bahkan kemudian mampu menjadi bapak kedokteran dunia.
Tentu kita belum lupa kisah heroik
Muhammad Al Fatih Sang Penakluk Konstatinopel dan mampu menjadi Sultan diusia
muda. Juga kisah Zaid bin Tsabit yang dengan gagah berani mendaftar jihad
diusianya yang baru 13 tahun, dan kemudian diperintahkan untuk menghimpun wahyu
diusia 21 tahun. Itulah generasi-generasi Muda militant Islam yang gaungnya
masih terdengar bahkan setelah ratusan tahun.
Coba sejenak kita renungkan sobat
muda, apa bedanya kita yang ngakunya kids jaman now dengan generasi muda Islam
hingga membuat ketimpangan yang sungguh nyata antara kepribadian kita dan
kepribadian mereka para pejuang Islam. Bukankah kita juga telah dipuji pemilik
kehidupan sebagai umat terbaik ..
“Kalian semua adalah umat yang terbaik
yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, mencegah dari yang
mungkar dan beriman kepada Allah”.
(TQS. Ali Imran 110)
Kalau ngomong soal muslim, bukankah
kita juga muslim. Mungkin bedanya kadar keimanan kita sobat, maka yuk perdalam
ilmu Islam. Ngaji biar ngerti, biar bias mawas diri. Sudah nggak zaman muda
hura-hura sudah waktunya yang muda semangat cari pahala. Kita buktikan Kids
Jaman Now bias jadi pejuang Islam, bisa mengembalikan kejayaan Islam.
Biidznillah.
Tulisan ini pernah dimuat di : https://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2017/11/02/54101/kids-zaman-now-vs-generasi-muda-islam/
Tulisan ini pernah dimuat di : https://www.voa-islam.com/read/smart-teen/2017/11/02/54101/kids-zaman-now-vs-generasi-muda-islam/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar