Senin, 26 Oktober 2015

Surat cinta untuk yang masih bertahan

Untuk teman-teman saya yang masih bertahan, saya ucapkan selamat. Kalian sungguh luar biasa..
Mohon maaf saya hanya bertahan sejauh ini,

Semua hal itu ada masanya, ada waktunya berhenti. Dan disinilah, di titik ini saya putuskan untuk berhenti. Mungkin semangat dan kasih saya habis ter-depresiasi. Mohon maaf teman-teman saya memilih berhenti.

Terimakasih untuk dua tahun yang luar biasa, terimakasih sudah memberi tempat. Terimakasih sudah memberi ruang untuk saya belajar.

Senin, 19 Oktober 2015

Pelangi Hati

Maa Syaa Allah. Alhamdulillah. Kau hadirkan banyak cinta malam ini.
Hikmah indah dibalik air mata,

terimakasih ibuk, bapak. maaf membuatmu khawatir.
Bagaimana mungkin tak khawatir, anaknya yang ijin berangkat kuliah pulang sambil menangis.

Terimakasih dek Firman,
yang ngeliat mbaknya nangis tapi malah ditertawakan. tapi tertawa lucunya justru mampu membuat tersenyum.

Terimakasih kamu, yang menjadi teman diskusi malam ini.

Terimakasih mbak Sjam, atas nasehatnya. maaf lagi-lagi merepotkan.

Terimakasih Allaah, atas lantaiMu yang selalu ada sebagai tempat bersujud.
Sungguh malu rasanya, menangis karena persoalan remeh begini. padahal jarang manangisi dosa.
Astaghfirullaah :(

Malam ini muncul pelangi di kamar saya, pelangi yang muncul lantaran hujan air mata.
terimakasih menghadirkan mereka yang peduli Yaa Rabb..

"Allaahu Akbar, ini cuma kerikil kecil nduk. Kalo jatuh ya luka sedikit. Kasih betadine juga sembuh. Senyumilah !!!"

Sjam Pujiani Says, "Jika sudah terbiasa melewati kerikil kecil. maka harus terbiasa melewati batu besar sekalipun. Kudu sabar, yakinlah, syukurilah dan patuhlah.. !!"


Sejenak bermuhasabah 
dalam sudut kamar
22.47