Lihatlah,
bahkan ujung jalan ini belum Nampak. Lantas akankah kau berhenti ditengah?
Manusiawi bukan ketika
kita merasa lelah menyusuri setapak terjal yang disebut kehidupan. Bukankah
manusiawi ketika airmata ini luruh ditengah keletihan yang mendera. Aku, Kamu,
Kita pasti pernah begitu ingin menyerah. Kehilangangan gairah.
Aku yang diam itu,
tersenyum getir samar-samar. Perjuangan yang dulu kubanggakan hilang. Hilang
seiring hembusan angin yang tak henti berhembus, meniupkan kesejukan yang
mungkin sudah terlampau lama kulupakan.
Diaku mungin
menamparku lewat mereka.
Aku semakin banyak
alpha. futur. Lupa. Ahh entah apalah itu namanya.
Aku kehilangan cara
tersenyum ikhlas, lupa bagaimana cara bahagia bersama mereka. Tak lagi ingat
bagaimana harus tertawa. Hatiku mungkin dibekukan Diaku, seiring aku yang terus
berjalan menjauhiNya. Maaf..
Aku terlampau nyaman
diam, lupa cara bergerak..
Aku terlampau lama
berhenti, lupa cara memulai..
Aku terlampau lama tak
berjuang, lupa apa yang kuperjuangkan..
Niat yang dulu coba
kutata sembari berhenti sejenak dan beristirahat, justru hilang tak berbekas..
Lantas harus kucari
kemana perginya..
Bagaimana cara memulai
kembali perjuangan ini. Bagaimana ketemukan serpihan semangat yang tercecer
hancur berantakan..
Ahh, Diaku takkan
meninggalkanku sendirian..