Senin, 24 Oktober 2016

Ketika harus memilih

Pak, maafkan aku.

Di setiap tawaran yang datang, disetiap ada yang meminta,  aku masih belum bisa menjawab.
Aku masih berusaha lewat istikharahku pada-Nya.
Allah masih memberikan jawaban yang sama.
Ternyata jawaban Allah belum bisa tergantikan dengan yang lain.
Dan akhirnya hatiku pun belum bisa memastikan kepada siapa hati ini harus aku labuhkan.
Buk, maafkan putrimu.
Bukan karena aku tak ingin, tapi aku hanya belum bisa menerima dan masih ada keraguan dalam hati.
Bukan karena aku pilih-pilih, tapi aku takut nantinya aku tak mampu menaatinya karena keraguanku.
Jika hingga hari ini aku belum bisa memberimu seorang menantu maupun cucu, bersabarlah dulu.

Buk, Maafkanlah aku.
Biarkan aku memilih dulu.
Doakan anakmu memilih orang yang tepat.
Jika ia yang kupilih tak kunjung datang, tak mengapa.

Kuharap kalian tak pernah putus mendoakan anakmu ini.

Semogalah dia yang Allah pilihkan segera datang, tanpa membuatku meragu

Akhukum,


Tidak ada komentar: