Assalamu’alaikum
sahabat :D
Lama
tak menyapa kalian, hari ini aku akan membagikan oleh-oleh kepada kalian..
Oleh-oleh
dari delta :D
Eittsss
tunggu dulu, oleh-olehnya bukan berupa baju, tas, sepatu, jaket atau yang
lainnya sahabat..
Oleh-oleh
yang aku akan bagikan adalah tentang sebuah cerita dari delta :D
Ada
apa sih di delta? Bukannya juga sudah sering kesana?
Untuk
sekedar hangout, nonton atau ke toko buku..
Selasa,
24 Desember 2013
Hari
itu aku memiliki tujuan lain saat pergi ke delta. bukan untuk jalan-jalan,
shopping atau nonton. Hari itu memang kuniatkan untuk menemui kawan-kawan
pengajar keren dari delta. Melalui info dari Kak Intan, salah seorang pengajar
delta, aku tahu bahwa hari itu ada jadwal belajar di delta tepat pukul 15.00.
Sayang
sekali, aku sampai di parkiran delta pukul 15.15. aku pikir pasti belajarnya
sudah mulai. Akan tetapi setelah sampai di loading dock delta disana baru ada 2
oarang pengajar (Kak fahmi dan Bang Jo) dan satu adik. Setelah basa-basi dan
menyapa mereka (yang sebenarnya belum saling kenal tapi sok kenal aja nyapa :p)
aku diberi tahu bahwa baru saja ada bapak-bapak satpol PP yang mengadakan razia
sehingga adik-adiknya masih sembunyi. Sembari mengobrol dengan Bang Jo dan Kak
Fahmi perhatianku tercuri oleh sesosok laki-laki yang langsung membuatku jatuh
cinta diawal perjumpaan *halaaahh..
Kudekati
dia yang sedang sibuk menggambar sambil bernyanyi.
“Namanya
siapa?” tanyaku pelan.
“Fano”
jawabnya cuek sambil terus melanjutkan menggamabar.
Aku
terus saja memperhatikan dia yang sedang menggambar, terpesona padanya :p
Tak
lama berselang Kak Intan, Kak Okta dan beberapa adik-adik yang lain datang,
belajarpun dimulai. Kak Intan sedang sibuk mengajari Rahma membaca dan
berhitung, Kak Okta mengajari Amel. Bang Jo dan Kak Fahmi mengajari Putri,
Putra dan Imam. Dan beberapa pengajar yang lain sibuk mengajari beberapa adik
yang ada disitu. Aku sendiri? Aku tentu sibuk dengan seseorang yang baru saja
membuatku jatuh hati. Fano. Dia yang saat itu duduk dipangkuanku terus saja
bernyanyi dan berceloteh riang lalu sibuk lari-larian sehingga aku cukup
kerepotan. Tapi aku tetap suka padanya..
“Kak
biasanya Fano belajar apa?” tanyaku pada salah seorang pengajar delta karena
memang ini baru pertama ikut belajar didelta
“Biasanya
mewarnai mbak, tapi hari ini kita nggak bawa bukunya” jawab Kak Intan
Mulailah
aku bingung harus mengajak Fano belajar apa. Fano yang memang dasarnya tidak
bisa diam, lama-lama merasa bosan setelah mencoret-coret kertas. Fano mulai
lari-lari seperti anak kecil pada umumnya.
“Fano
nek gak mau belajar, wes rene dodol ae” kata ibunya yang kebetulan sedang
berdiri tidak jauh dari situ. Baru setelah itu Fano duduk dan diam.
“Fano
mau tulis apa? Ajari mbak gambar lingkaran kecil dong” kataku
Akhirnya
kami berdua sibuk bernyanyi dan menggambar boneka..
Lingkaran
kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar
Lingkaran
kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar
Diberi
pisang, diberi pisang, diberi pisang
Diberi
lengkung, diberi lengkung, melengkung-lengkung
Enam,
Enam, dibagi tiga
Enam,
enam, diberi sudut
ini dia Fano yang membuat saya jatuh cinta :)
Setelah
lelah belajar, kami memutuskan untuk bermain-main. Dipilihlah permainan petak
umpet, yang sebelum dimulai kami melakukan hompimpa.
Hompimpa
alaihum gambreng
Dari
beberapa yang ikut hompimpa, kebetulan Aku, Kak Wundri dan Kak Wulan dapat
putih. Lalu si Rahma menyuruh dengan santai pada Kak Wundri dan Kak Wulan untuk
ganti hitam. Saat aku pun akan mengganti tangan jadi hitam. Si rahma bilang..
“Pean
gak usah mbak, tetep ngunu ae. (lalu kubalik tanganku kembali putih) laa mbak
ee jadi” teriaknya riang.
Aku
yang masih kebingungan berkata dalam hati. “hari ini aku dikerjain anak kecil.
Hahah”
Setelah
bosan bermain petak umpet, permainan lalu dilanjutkan dengan polisi-polisian.
Aku yang saat itu menggunakan rok panjang, kesulitan mengejar adik-adik.
Akhirnya kami malah sibuk ketawa-ketawa. Setelah
lelah kejar-kejaran, kami lanjutkan dengan bermain kereta-keretaan. Mungkin
lebih dikenal dengan permainan slibur-sliburan. Lalu karena sudah mendekati
adzan permainan dihentikan. Kami duduk dipinggir KFC sambil berbincang-bincang,
tiba-tiba Fano ngambek dan menjauh. Saat kudekati dan kutanya kenapa, dia
menjawab dengan polos..
“Dulinan
kereta maneh mbak”
Aku
yang mulai mengerti maksudnya hanya tertawa. Akhirnya aku dan Kak Wulan
berinisiatif untuk mengajak Fano main Slibur-sliburan lagi dengan Fano yang
terus menerus jadi objek tangkapan. Barulah si Fano bisa tertawa lagi..
Itu
sedikit oleh-oleh dari delta dihari itu..
Sepertinya
akan sering main ke delta setelah ini, karena hatiku tercuri disana.. hahah :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar