Senin, 30 Desember 2013

Oleh-Oleh dari Delta ♥



Assalamu’alaikum sahabat :D
Lama tak menyapa kalian, hari ini aku akan membagikan oleh-oleh kepada kalian..
Oleh-oleh dari delta :D

Eittsss tunggu dulu, oleh-olehnya bukan berupa baju, tas, sepatu, jaket atau yang lainnya sahabat..
Oleh-oleh yang aku akan bagikan adalah tentang sebuah cerita dari delta :D

Ada apa sih di delta? Bukannya juga sudah sering kesana?
Untuk sekedar hangout, nonton atau ke toko buku..

Selasa, 24 Desember 2013
Hari itu aku memiliki tujuan lain saat pergi ke delta. bukan untuk jalan-jalan, shopping atau nonton. Hari itu memang kuniatkan untuk menemui kawan-kawan pengajar keren dari delta. Melalui info dari Kak Intan, salah seorang pengajar delta, aku tahu bahwa hari itu ada jadwal belajar di delta tepat pukul 15.00.

Sayang sekali, aku sampai di parkiran delta pukul 15.15. aku pikir pasti belajarnya sudah mulai. Akan tetapi setelah sampai di loading dock delta disana baru ada 2 oarang pengajar (Kak fahmi dan Bang Jo) dan satu adik. Setelah basa-basi dan menyapa mereka (yang sebenarnya belum saling kenal tapi sok kenal aja nyapa :p) aku diberi tahu bahwa baru saja ada bapak-bapak satpol PP yang mengadakan razia sehingga adik-adiknya masih sembunyi. Sembari mengobrol dengan Bang Jo dan Kak Fahmi perhatianku tercuri oleh sesosok laki-laki yang langsung membuatku jatuh cinta diawal perjumpaan *halaaahh..

Kudekati dia yang sedang sibuk menggambar sambil bernyanyi.

“Namanya siapa?” tanyaku pelan.

“Fano” jawabnya cuek sambil terus melanjutkan menggamabar.

Aku terus saja memperhatikan dia yang sedang menggambar, terpesona padanya :p
Tak lama berselang Kak Intan, Kak Okta dan beberapa adik-adik yang lain datang, belajarpun dimulai. Kak Intan sedang sibuk mengajari Rahma membaca dan berhitung, Kak Okta mengajari Amel. Bang Jo dan Kak Fahmi mengajari Putri, Putra dan Imam. Dan beberapa pengajar yang lain sibuk mengajari beberapa adik yang ada disitu. Aku sendiri? Aku tentu sibuk dengan seseorang yang baru saja membuatku jatuh hati. Fano. Dia yang saat itu duduk dipangkuanku terus saja bernyanyi dan berceloteh riang lalu sibuk lari-larian sehingga aku cukup kerepotan. Tapi aku tetap suka padanya..

“Kak biasanya Fano belajar apa?” tanyaku pada salah seorang pengajar delta karena memang ini baru pertama ikut belajar didelta

“Biasanya mewarnai mbak, tapi hari ini kita nggak bawa bukunya” jawab Kak Intan

Mulailah aku bingung harus mengajak Fano belajar apa. Fano yang memang dasarnya tidak bisa diam, lama-lama merasa bosan setelah mencoret-coret kertas. Fano mulai lari-lari seperti anak kecil pada umumnya.

“Fano nek gak mau belajar, wes rene dodol ae” kata ibunya yang kebetulan sedang berdiri tidak jauh dari situ. Baru setelah itu Fano duduk dan diam.

“Fano mau tulis apa? Ajari mbak gambar lingkaran kecil dong” kataku

Akhirnya kami berdua sibuk bernyanyi dan menggambar boneka..
Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar

Lingkaran kecil, lingkaran kecil, lingkaran besar

Diberi pisang, diberi pisang, diberi pisang

Diberi lengkung, diberi lengkung, melengkung-lengkung

Enam, Enam, dibagi tiga

Enam, enam, diberi sudut
ini dia Fano yang membuat saya jatuh cinta :)
Setelah lelah belajar, kami memutuskan untuk bermain-main. Dipilihlah permainan petak umpet, yang sebelum dimulai kami melakukan hompimpa.
                                                                                                                                           
Hompimpa alaihum gambreng

Dari beberapa yang ikut hompimpa, kebetulan Aku, Kak Wundri dan Kak Wulan dapat putih. Lalu si Rahma menyuruh dengan santai pada Kak Wundri dan Kak Wulan untuk ganti hitam. Saat aku pun akan mengganti tangan jadi hitam. Si rahma bilang..

“Pean gak usah mbak, tetep ngunu ae. (lalu kubalik tanganku kembali putih) laa mbak ee jadi” teriaknya riang.

Aku yang masih kebingungan berkata dalam hati. “hari ini aku dikerjain anak kecil. Hahah”

Setelah bosan bermain petak umpet, permainan lalu dilanjutkan dengan polisi-polisian. Aku yang saat itu menggunakan rok panjang, kesulitan mengejar adik-adik. Akhirnya kami malah sibuk ketawa-ketawa. Setelah lelah kejar-kejaran, kami lanjutkan dengan bermain kereta-keretaan. Mungkin lebih dikenal dengan permainan slibur-sliburan. Lalu karena sudah mendekati adzan permainan dihentikan. Kami duduk dipinggir KFC sambil berbincang-bincang, tiba-tiba Fano ngambek dan menjauh. Saat kudekati dan kutanya kenapa, dia menjawab dengan polos..

“Dulinan kereta maneh mbak”

Aku yang mulai mengerti maksudnya hanya tertawa. Akhirnya aku dan Kak Wulan berinisiatif untuk mengajak Fano main Slibur-sliburan lagi dengan Fano yang terus menerus jadi objek tangkapan. Barulah si Fano bisa tertawa lagi..

Itu sedikit oleh-oleh dari delta dihari itu..
Sepertinya akan sering main ke delta setelah ini, karena hatiku tercuri disana.. hahah :D

Tidak ada komentar: