Aku hanya ingin mereka bermimpi dan melihat indahnya dunia, tidak
sebatas jalanan dan jualan. Meski kedamaian sesungguhnya tercipta dari
diri sendiri, setidaknya aku ingin mereka menjadi seorang pemimpi yang
berhasil mewujudkan impian-impiannya.
Tak muluk-muluk, mereka dengan berani tegas mengungkapkan untuk
bersungguh-sungguh mewujudkan impiannya saja akan membuatku sangat
sangat bahagia sebab jika kutanya,”Apa cita-citamu?”, mereka selalu
menggeleng,”Aku tak punya cita-cita” atau hanya sebatas,”Aku ingin jadi
pemain bola” -bila yang kutanya laki-laki.
Nak, ada banyak cita-cita yang tidak hanya sekadar bermain bola. Ada
banyak kesempatan-kesempatan di luar sana yang menunggu untuk kau raih.
Tapi sayang kini aku belum benar-benar tahu dan paham bagaimana
kuajarkan kalian tentang bagaimana cara menghadapi dunia yang sementara
ini.
Setidaknya 60 tahunan cukuplah untuk tidak sekedar mampir ngombe.
Memang, kelak Tuhan akan mengganti rasa sakit dan jerih payah yang
selalu dikira “tidak ada hasilnya” dengan surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai bagi siapa saja yang mau bersabar dengan
ujiannya. Tapi menikmati kesyukuran dunia yang sementara ini dengan
usaha yang sungguh-sungguh tidak ada salahnya, bukan?
Adik-adikku, besar sekali impianku supaya kalian tak lagi menggendong
telur-telur puyuh, lari-lari kecil saat lampu menyala merah dengan
membawa setumpuk koran bahkan kadang dengan telanjang kaki tak peduli
panasnya aspal Surabaya.
Jika aku boleh bertanya pada Tuhan, maka aku akan bertanya, Tuhan,
mereka tidak akan selamanya begini kan? Bukankah Tuhan sendiri yang
berjanji bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Iya, aku percaya
janji Tuhan.
Hai adik-adikku, kertas putih yang tercoret-coret oleh pena buruk
lingkungan, berikan kakak-kakakmu ini kesempatan untuk menjadikan kalian
mempunyai semangat berlipat untuk menggapai impian-impian kalian. Meski
kami tahu, Tuhan tidak selalu mengabulkan doa setiap umat, tapi tahukah
kalian, selalu terselip nama-nama di setiap doa-doa kami untuk kalian.
Doa-doa supaya kalian bisa menjadi adik-adik yang akan tumbuh dengan
jiwa dan raga yang baik. Doa-doa supaya kalian menjadi generasi penerus
bangsa yang tidak mudah putus asa. Serta doa-doa supaya dada kalian
selalu lapang, menerima ujian dari Tuhan.
Salam dariku,
Yang ingin kalian bermimpi
-----------------------------------------------------------------
http://www.sschildsurabaya.com/bermimpilah-nak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar