Selasa, 23 Juli 2013

Dan akupun tersentak

Bismillahirrahmanirrahim..

Apa kabar sahabat?
Lama aku tak menyapa kalian lewat goresanku, semoga tak bosan-bosan kalian membacanya..

Kali ini aku akan bercerita tentang sebuah kejadian yang mengusik nuraniku,
mohon maaf bila ada yang kurang berkenan dengan tulisan ini..


Minggu, 21 Juli 2013 bertepatan dengan 13 Ramadhan 1434 H
Bangun sahur hari itu sungguh terasa berat, mungkin karena fisik yang memang sudah terlampau lelah. Padahal hari ini merencanakan kegiatan Sahur On The Road dengan teman-teman, alhasil aku hanya bisa mengirimkan pesan berisikan permohonan maaf karena harus absen pada kegiatan itu, padahal dari tahun kemarin ingin sekali membuat kegiatan sahur on the road. Sudahlah, mungkin belum rezekiku untuk ikut berbagi syukur dan terjun langsung membagikan makan sahur..

Hari ini seharusnya banyak jadwal yang harus dijalankan mulai dari Darul Arqom Kader, Rakerda, Safari Ramadhan, Buka Bersama dengan teman-teman semasa SMK, dan juga Buka Bersama di salah satu panti asuhan dengan teman-teman kuliah.

Beruntung beberapa hari sebelumnya teman-teman menyepakati Darul Arqom kader ditunda hingga setelah Lebaran sehingga mengurangi jadwal yang memang sudah padat. Rakerda hari itu juga tidak aku hadiri karena yakin teman-teman pasti membuat kegiatan yang berkualitas untuk periode mereka. Tinggal tiga jadwal yang kebetulan jamnya bersamaan. Cukup kesulitan memilih harus menghadiri yang mana mengingat aku punya tanggung jawab yang sama pada kegiatan itu.

Kuputuskan untuk mengirim pesan singkat berisi permohonan maaf karena tidak bisa menghadiri Buka Bersama dengan teman-teman semasa sekolah dulu. Dan kuputuskan untuk hadir pada Buka Bersama dengan teman-teman kampus, mencoba yakin bahwa kegiatan safari ramadhan hari itu akan berjalan lancar karena ada teman-teman yang lain.

Kami rombongan dari kampus memang bisa dibilang berangkat tidak sesuai dengan jadwal, harusnya kami sudah sampai dilokasi pukul 16.00 atau paling tidak pukul 16.30 akan tetapi ada satu dan lain hal yang menyebabkan kami baru sampai dilokasi pukul 17.10. Acara dimulai, karena waktu berbuka kian dekat maka kami tak banyak mengenal adik-adik yang berada diantara kami.

Kekagetanku berawal pada saat kami makan selepas shalat maghrib,
tanpa sengaja aku mendengar percakapan adik-adik itu..

"He, nggak dimakan ta?"

"Enggak ah, dibawa pulang nanti dibuat sahur"

awalnya kupikir mereka hanya kenyang karena sudah makan takjil. akan tetapi aku keliru..

"Ayo dimakan aja yang itu, nanti ada lagi yang dibawa pulang" kata salah satu pengurus panti kepada adik-adik itu.

Makanku terhenti, aku terfikir subhanallah betapa mereka yang masih kecil ini tau bahwa mereka harus berbagi. Mereka ingat bahwa ada keluarganya yang menunggu dirumah,

tapi lagi lagi aku salah..

Selepas acara ternyata sudah banyak ibu-ibu yang menunggu didepan, orang tua dari adik-adik kecil itu..

"Lho mana lo makanannya?" tanya salah seorang dari ibu-ibu itu kepada anaknya

Aku yang sedang berjalan, spontan terhenti dan menoleh..
Aku tersentak kaget mendapati pertanyaan itu..
Nuraniku terusik.. Hatiku berbisik..

Bukankah seharusnya mereka menanyakan bagaimana kegiatannya tadi? bukankah mereka seharusnya menanyakan seputar acara tadi. Astaghfirullah..
Begitu sulitkah mereka mencari makan? begitu sulitkah? Hingga harus seperti itu..
Bukankah mereka seorang ibu? kenapa harus seperti itu?

Sungguh aku tersentak dengan kejadian itu, Miris rasanya..
Aku hanya sedikit kecewa dengan kejadian itu..
Bukankah seharusnya setidak mampu apapun kondisi mereka, mereka tidak bertanya begitu pada anaknya..
Bukankah harusnya ilmu yang mereka dapet dari acara itu lebih penting dari makanan yang dibawa..

Sudahlah, ini hanya pemikiranku saja..
Semoga diluar sana tidak ada lagi kejadian serupa..
Semoga..

Mendadak aku teringat pada kedua orangtuaku..
Bapak dan Ibu yang selalu bertanya tiap aku akan pergi..

"mau kemana nak? dengan siapa? pulang jam berapa?"

atau sepulang aku dari aktivitas diluar

"dari mana nak? ngapain? sama siapa?"

pertanyaan sederhana yang kini aku tahu bahwa itu bermakna sangat dalam,
bahwa itu bukti kasih sayang mereka kepadaku..

Ibu.. Bapak..
Aku sayang kalian..


Tidak ada komentar: