Miris! Mengenaskan! Dan, bakal membuat hati Anda bergetar hebat!
Inilah yang akan Anda rasakan jika membaca novel cerdas nan mengharukan ini!
***
Seorang
gadis bernama Palestine, yang berusia 11 tahun, menjadi salah satu dari
korban agresi militer Israel di Gaza pada tanggal 27 Desember 2008.
Sebuah rudal telah menghancurkan rumah Palestine serta menewaskan ibu
dan dua saudaranya pada saat mereka berada di dalam rumah. Sedang ayah
Palestine telah memutuskan untuk menjadi seorang Hamas sebelum terjadi
agresi Desember itu.
Akibat agresi Israel tersebut, Palestine menjadi
sebatang kara dan harus tinggal di kamp pengungsian Jabaliyah, Gaza,
selama beberapa waktu. Di sana, ia bertemu dengan seorang pemuda bernama
Yanaan, yang memimpin anak-anak pengungsi lain di Jabaliyah. Yanaan
sangat menyukai sosok Palestine yang terkenal kuat dan gigih. Palestine
juga bertemu dengan Adeeba, salah satu dari korban kekejian Israel, yang
baru kehilangan ibunya. Adeeba, gadis berusia delapan tahun dan
memiliki indera keenam itu dapat melihat masa depannya.
Di mata
Adeeba, ia bisa melihat Palestine yang nantinya akan terkena tembak oleh
serdadu Israel ketika mereka melakukan aksi lempar kotoran kuda yang
dibentuk menjadi seperti batu.
Bagaimana kehidupan Palestine setelah
keluar dari kamp pengungsian? Benarkah ramalan Adeeba itu benar-benar
akan menimpa Palestine?
Sungguh sebuah novel yang siap menggedor-gedor sisi kemanusiaan Anda!
Palestine, Anakku, Perjuanganmu Masih Panjang, Hapuslah Air Matamu...
Allah,
di manakah ibuku?Duri-duri pasir mengubur semua kehidupan. Allah, di
manakah ayahku?Hamparan pasir nan luas, seolah menutup mata. Allah, di
manakah aku harus berdiam?Ditutup sebuah benteng yang kokoh; menahan
rasa lapar dan lilitan perut; berapa sisa umurku? Katakan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar